• Pada bulan Maret 2018, jumlah penduduk miskin (penduduk
dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis
Kemiskinan) di Sumatera Barat mencapai 357,13 ribu orang (6,65
persen), berkurang sebesar 2,86 ribu orang dibandingkan dengan
kondisi September 2017 yang sebesar 359,99 ribu orang (6,75
persen).
• Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada September
2017 sebesar 5,11 persen turun menjadi 4,86 persen pada Maret
2018. Sementara persentase penduduk miskin di daerah perdesaan
pada September 2017 sebesar 7,94 persen naik menjadi 8,07
persen pada Maret 2018.
• Selama periode September 2017 – Maret 2018, jumlah penduduk
miskin di daerah perkotaan naik sebanyak 0,25 ribu orang (dari
114,59 ribu orang pada September 2017 menjadi 114,84 ribu
orang pada Maret 2018), sementara di daerah perdesaan turun
sebanyak 3,12 ribu orang (dari 245,41 ribu orang pada September
2017 menjadi 242,29 ribu orang pada Maret 2018).
• Peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh
lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan
(perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan). Sumbangan
Garis Kemiskinan Makanan terhadap Garis Kemiskinan pada Maret
2018 tercatat sebesar 76,43 persen.
• Lima jenis komoditi makanan yang berpengaruh paling besar
terhadap nilai Garis Kemiskinan adalah beras, rokok kretek filter,
cabe merah, telur ayam ras dan Tongkol/tuna/cakalang. Sedangkan
lima komoditi bukan makanan yang paling dominan adalah biaya
perumahan, listrik, bensin, pendidikan dan perlengkapan mandi.